Puma sebagai perusahaan pakaian olahraga global telah terlibat dalam pelanggaran HAM dan hukum internasional, dimana Puma menjadi sponsor utama Asosiasi Sepakbola Israel (Israel Football Association – IFA), yang juga menghimpun berbagai tim yang berasal dari pemukiman-pemukiman ilegal Israel yang berdiri di atas tanah Palestina. Selain itu, sejumlah pemegang lisensi eksklusif Puma saat ini dan sebelumnya juga memiliki kegiatan di pemukiman ilegal Israel. Pendudukan militer Israel yang sampai hari ini berlangsung di Tepi Barat telah menjalankan pengusiran para keluarga Palestina, termasuk anak-anak mereka, dalam rangka menyediakan wilayah untuk pemukiman ilegal. Pemukiman ilegal Israel adalah kejahatan perang menurut hukum internasional.
Lebih dari 200 klub olahraga Palestina telah menuntut Puma untuk menghentikan sponsor terhadap IFA dan berhenti menyokong perampasan tanah oleh pemukiman ilegal Israel.
Di satu sisi Puma memperkenalkan perusahaannya sebagai pihak yang peduli terhadap kesetaraan hak, tetapi di sisi lain malah mendanai apartheid yang disokong oleh IFA.
Sebagai perbandingan, pada bulan Juni 2018, Adidas mengumumkan tidak lagi mensponsori IFA setelah meluasnya tuntutan internasional serta setelah terkumpulnya lebih dari 16 ribu tandatangan yang dikirim ke markas Adidas.
Sebagai pembuat pakaian olahraga terkemuka di dunia yang sekaligus juga satu-satunya sponsor internasional untuk Asosiasi Sepakbola Israel (IFA), otomatis IFA mendapatkan legitimasi internasional atas tindakan-tindakannya. Padahal, sebagaimana didokumentasikan Human Rights Watch, IFA mengikutsertakan tim-tim sepakbola yang berasal dari pemukiman-pemukiman ilegal Israel yang berdiri di atas tanah Palestina. Sejumlah pemegang lisensi eksklusif Puma saat ini dan sebelumnya juga memiliki kegiatan di pemukiman ilegal Israel.
Pemukiman-pemukiman Israel tersebut merupakan bentuk perampasan tanah secara ilegal yang menjadi bagian integral dalam infrastruktur penjajahan Israel yang mengusir para penduduk asli Palestina dari tanah mereka, merampas sumber daya alam Palestina, dan membatasi ruang gerak rakyat Palestina.
Puma yang saat ini mensponsori IFA sekaligus telah melanggengkan pelanggaran HAM dan hukum internasional yang dilakukan IFA di luar medan pertandingan olahraga, demi tumbuh besarnya rezim pemukiman ilegal Israel.
IFA telah menolak untuk mengambil tindakan nyata dalam mengakhiri kejahatannya, kendati sudah berulang kali menerima kecaman dari sejumlah konsultan PBB, para pejabat dan tokoh masyarakat, sejumlah pihak dan lembaga HAM yang mewakili jutaan masyarakat, serta para figur publik.
Banyaknya kritik dan seruan boikot membuat Puma berkelit dengan mengklaim bahwa mereka “melayani kesetaraan universal”. Inilah saatnya Puma membuktikan komitmen terhadap HAM yang mereka klaim dengan mengakhiri seluruh aktivitas mereka di pemukiman ilegal Israel.
Pemukiman Ilegal Israel dan Perampasan Tanah Palestina
Asosiasi Sepakbola Israel ikut menghimpun enam klub sepakbola Israel yang berasal dari pemukiman ilegal Israel. Pemukiman-pemukiman tersebut, selain dianggap sebagai penghalang utama Solusi Dua Negara, juga merupakan bentuk perampasan tanah serta transfer populasi pendudukan terhadap wilayah yang diduduki. Hal tersebut di samping berbagai tindakan diskriminatif pendudukan militer Israel terhadap populasi Palestina yang terjadi sehari-hari.
Tidak heran jika PBB, Mahkamah Internasional (ICJ), mayoritas negara-negara di dunia, serta mayoritas pakar hukum di dunia, seluruhnya sepakat bahwa pemukiman-pemukiman Israel tersebut adalah ilegal, bahkan dapat masuk dalam kategori kejahatan perang. Hal tersebut sebagaimana tertera dalam Konvensi Den Haag 1907, Konvensi Jenewa Keempat pasal 49 paragraf 6, Statuta Roma Mahkamah Pidana Internasional, serta peraturan maupun hukum humaniter dan HAM internasional lainnya.
Resolusi Dewan Keamanan PBB No. 2334 (2016) kembali mengkonfirmasi bahwa pemukiman ilegal Israel adalah pelanggaran terbuka terhadap hukum internasional.
Ditambah dengan adanya tembok ilegal Israel, pos pemeriksaan Israel dan jalan khusus Yahudi, pemukiman ilegal Israel menjadi bagian besar sistem dan infrastruktur apartheid yang secara sistematis mempersulit seluruh aspek kehidupan warga Palestina, termasuk olahraga.
Pemutihan Kejahatan Israel dengan Olahraga
Puma adalah satu-satunya sponsor internasional bagi Asosiasi Sepakbola Israel. Merek Puma yang sudah mendunia menjadi semacam legitimasi dan dukungan dari pihak internasional bagi pemukiman ilegal Israel maupun pelanggaran hukum internasional dan HAM terhadap rakyat Palestina.
Puma sendiri mengakui dalam evaluasi rekam jejak HAM mereka bahwa “aktivitas sponsorship” mereka merupakan “titik lemah” mereka.
Israel memang memanfaatkan olahraga sebagai salah satu cara dalam memoles citra buruk Israel dalam rangka menormalisasi kejahatan perang dan pelanggaran HAM mereka terhadap rakyat Palestina.
Israel vs Olahraga Palestina
Para atlet Palestina selalu dihalangi untuk berlatih dan berpartisipasi dalam berbagai pertandingan, baik di dalam maupun luar negeri.
Israel membom dan menghancurkan berbagai stadion dan fasilitas Palestina serta secara rutin membatasi ruang gerak para atlet Palestina. Israel acapkali menangkap dan menembaki para atlet Palestina, bahkan tidak jarang membunuh anak-anak Palestina yang sedang bermain bola.
Pada tahun 2018 saja, sniper-sniper Israel menghabisi karier puluhan atlet Palestina di Gaza, tepatnya ketika maraknya penembakan para demonstran tak bersenjata yang berkumpul di perbatasan Gaza untuk menyuarakan penghentian blokade serta hak mereka untuk kembali ke tanah air historis Palestina. Komisi Penyelidik PBB telah menemukan bahwa tentara Israel secara sengaja menarget para warga Palestina yang berdemonstrasi, dimana tindakan semacam itu dapat masuk dalam kategori kejahatan perang.
Asosiasi Sepakbola Israel secara terus-menerus melobi FIFA untuk menentang tuntutan pertanggungjawaban terkait kesewenang-wenangan Israel terhadap aktivitas olahraga Palestina, tentunya bekerjasama secara erat dengan pemerintah Israel untuk memblokir tuntutan pertanggungjawaban dari pihak Palestina. Asosiasi Sepakbola Israel terlibat sepenuhnya dalam kejahatan terhadap aktivitas olahraga Palestina.
Pemegang Lisensi Eksklusif Puma di Pemukiman Ilegal Israel
Pemegang lisensi eksklusif Puma di Israel adalah Al Srad, Ltd., bagian dari Irani Corporation, dimana perusahaan butik Factory 54 mereka membuka outlet di “no man’s land”, sebuah area tertentu di sekitar Yerusalem Timur. Kegiatan usaha Al Srad di wilayah tersebut merupakan dukungan bagi pemukiman ilegal Israel, dimana “no man’s land” adalah wilayah yang dijadikan Israel sebagai bagian dari pemukiman ilegal.
Sebelumnya pemegang lisensi eksklusif Puma di Israel (pada tahun 2020) adalah Delta Galil Industries, yang juga memiliki sejumlah cabang di pemukiman-pemukiman ilegal Israel.